Zaman dahulu kala, pada suatu tempat yang dirahasiakan di kepulauan harapan, Indonesia (diduga sebagai negeri makmur Atlantis yang sudah hilang pada era Posaidon), termasyurlah sosok musafir muda lagi bijaksana, Sayyed Yusuff begitu orang mengenalnya. (ngakunya sich, re-enkarnasi Plato dari negeri philosophia, Athena).
Suatu hari pada masa yang cukup tenang, ketika malam gulita mengejek mimpinya, Sayyed terperanjat, terkejut, kepalanya jingkrak-jingkrak di kolong meja, ia terjaga dan langsung memeluk bantal kura-kura cokelat warisan buyutnya yang diperoleh sebagai hadiah dari panglima pasukan Mongolia, Jengis Khan. Rupanya baru lima belas per enam belas bagian ruh yang nongkrong di jazad ringkih kebanggaannya.
Seirama alunan nada Jazz yang disenandungkan makhluk penikmat malam, perlahan dikucek-kucek mata indahnya yang sipit, dibilas, lalu dijemur, sambil nyengir. Sejenak ia tertegun, termenung, berjalan lenggak-lenggok di depan cermin kusam, bak model racun tikus yang begitu menawan berjalan di atas catwalk. Sesekali tertawa, sesekali nangis, sesekali tertawa sambil nangis.
Tiba-tiba, cahaya di ruang kamar pengantinnya berkedap-kedip (lhooo...), perlahan meredup dan kemudian tewas. (di suatu tempat yang lain berjarak satu tembakan nuklir, mekanik perusahaan listrik tersenyum puas penuh kemenangan atas sabotase yang telah dilakukan, menggagalkan ritual "nyengir aneh" Sayyed).
Sambil mengelap keringat yang mengucur membasahi jari jempol kesayangannya dengan tissue yang diambilnya dari ruang makan, perlahan Sayyed menghentikan langkah dalam gelap. Kemudian senam. Perlahan nungging, jongkok dan terkapar di lantai kamar yang menggigit.
Sayyed menatap ke langit, terpana, memandang bintang yang berkedip genit menggoda bulan. Tangannya mengepal, giginya bergeretak, suhu badannya meningkat, dari telinga dan hidung keluar asap, dari mulut keluar api. Sayyed teramat cemburu.
Sekelabat sinar merah menghantam matanya, Sayyed terdiam, sunyi, sepi, sendiri... sejak kau tinggal pergi... (irama lagu kenangan). Sekejap berselang, cahaya putih berputar-putar di depan mata, tubuhnya mengejang, kaku.
Fikirannya kemudian melayang berpetualang, setelah lelah mampir di tanah nenek moyangnya, Athena - Yunani, langsung masuk ke dalam bilik bimbingan private. Archimedes rupanya yang memberikan kuliah hari ini. Sayyed belajar sangat tekun, penuh perhatian. Kesungguhannya terlihat jelas dari tumpukan ratusan batang rotan yang sudah patah karena menghantam tubuhnya.
Setelah menyeruput secangkir kopi sidikalang bersama maha-gurunya, sambil berjalan di gurun sahara, dibolak-baliknya kitab Abu Nasr Mansur ahli matematika Muslim dari Persia dan kitab kumpulan kisah Rabi'ah dari Basrah, keningnya berkerut (tanda berfikir lembut), kemudian perlahan berfatwa :
"Proses memahami yang tidak sederhana pada konteks perkara 1. Ketika sesuatu di (+) 1 maka bersyukurlah, ketika sesuatu di (-) 1 maka bertawakallah, ketika sesuatu di (x) 1 maka berbahagialah dalam tangis kesyukuran, ketika sesuatu di (:) 1 maka ikhlaskanlah..." _________ _________ _________™ •[SUBHANALLAH]•
**
Dari jarak sebayangan menara eiffel, Daiyen Fradini, Afni B. Bhuto, Tuan Azzi Edogawat berserta pemilik jempol yang lainnya bersorak girang dengan sebab yang dibuat-buat.
Tuan Azzi yang terkenal sebagai ahli syair dari Jepang kemudian berteriak mengumandangkan syair menggodanya : "Azzi like subhanallah nya.." sambil nyengir.."hehe"
Mendengar alunan fals syair yang mengharukan tersebut, Sayyed pun tersentak dan berujar "for All, Tinkyu jempol imutnya..." tak mau kalah dengan Tuan Azzi balik nyengir... "hohohohoho" dan berujar sambil tersenyum genit penuh makna : "Tuan Azzi, hehe-hehe juga..."
Karena takut Mr. Ballack membobol gawangnya, Tuan Azzi langsung ngeluarin kartu kuning dan berujar : "Ntar jempolnya balikin lagi yah.. Karena saya mau pakai untuk ngetik sms.." nyengir kuda "Hoho.."
Dengan santai Sayyed jawab sekenanya : "UK-ey... ntar bilang-bilang klo dah mau ngetik sms lagi ya..." balik nyengir "hohohohoho..."
Dalam hati Tuan Azzi berujar lirih : "ternyata...."
Sayyed yang telepati hatinya dengan sinyal yang on fire, berujar : "iya ya, ternyata tadi Tuan Azzi sempat ngetik sms pake jempol kaki ya..." tanpa bosan balik nyengir "hohohohohoho... ternyata..."
***
Secara tiba-tiba segerombolan jempol yang lain jungkir balik menghampiri Sayyed. Melihat hiburan itu, Sayyed berujar sambil tersenyum malu : "tequilla buat pasukan jempol imut yang baru gabung..."
Samar terdengar dari dalam barisan jempol seorang Mbak yang dikenal Emang Baikhati berujar "like.... like.... like.... like...." dan mengucap ulang mantra yang difikirkan Sayyed :
"Ketika sesuatu di (+) 1 maka bersyukurlah,
ketika sesuatu di (-) 1 maka bertawakallah,
ketika sesuatu di (x) 1 maka berbahagialah dalam tangis kesyukuran,
ketika sesuatu di (:) 1 maka ikhlaskanlah..."
Kemudian berujar lirih sambil meneteskan airmata : "Subhanallah..... pengen selalu bersyukur,, bertawakal,, semoga keikhlasan makin bersandar di hidup kita..."
Tanpa lapor Pak RT dan membuat surat izin ke kantor Polisi, seketika sambil memukul meja Tuan Azzi teriak dengan irama dangdut : "ternyata memang pantas kalau di sebut ANEH" nyengir dan berujar dalam hati "baru nyadar"
Terinspirasi tingkah Tuan Azzi tiba-tiba Mbak yang katanya Emang Baikhati berteriak dengan nada rock N rool ala Bang Haji Roma Irama : "emang A.N.E.H dari sono nya....!!! ya kan ya kan ya kan......!!! (nyari dukungan partai politik).
****
Setiba di Spanyol, langkah Sayyed terhenti mendadak ketika pundaknya dibelai mesra Mr. Iwe yang katanya selalu merdeka, sembari berbisik pake Megaphone : "Kalo dipangkat kuadratkan hasilnya apa? and kalau pake rumus pytagoras gimana tuh??? "
Mendengar keributan di Pasar Tanah Abang tersebut, Atok Phytagoras keluar dari botol persemediannya dan bersenandung : "haaa, ape pasal tuan-tuan sebut-sebut nama ane...???"
Sok merasa bertanggungjawab, Sayyed kemudian menjawab : "eee... Atok, eee... anu,,, ee... anu.. Atok... eee... bulih kah, mike pinjam rumus Atok kejap ke, nak hidang buat kepala hotak Yang Mulia Tuan Iwe' ni tok haaa..."
Merasa prihatin, Atok Phytagoras berujar : "sile nak dihidang, jangan bisik tapi ye, usah bekecai, tak nak lupe bace basmillah ye, biar berkah..."
Mendapat kucuran udara segar yang sengaja di bawa Atok dari pegunungan Alpen, Sayyed kemudian dengan semangat 2010 berujar tanya penuh takzim : "Apakah hasilnya selain 1 bro...(???) mohon bimbingannya..."
Karena Mr. Iwe dan semua yang di sekitarnya diam nyengir sambil angguk-angguk seirama lagu melayu, Sayyed kembali berujar :
"Ade tak? kalau tak de pasal, mike nak ajak Tuan dan Nyonya, nikmati ramuan jampi-jampi Atok Phytagoras ni haaa... Cube simak, dari kitab Atok nampak ade rumus :
c² = a² + b²
haaa, kite same cube fikir sekejap ye,
jika, a = 1, b = 1 dan c² =...(?), maka hasilnya : c² = (1)² + (1)²
c² = 1 +1
c² = 2
c = 2/2
c = 1
Pertanyaannya kemudian adalah, apakah 1 itu persegi tiga...(???)
(nampak di LCD projector tertulis "•[sharing ilmiah]•", para profesor dari seluruh belahan alam, berdecak kagum)
*****
Saat fikirannya melintasi Al Quds di Tepi Barat, Sayyed tersentak oleh bayangan seseorang yang dengan pandangan tertunduk, begitu terasa senyumannya, ooohuwoo... uwooo... bayangan itu teramat sangat familiar dibenaknya, lalu dengan iringan melodi "Bethoven", Sayyed berujar : Ukhti Afni, jempol imutnya sudah diikhlaskan, bukan...(???)"
Karena begitu terpesona, sosok banyangan itu terdiam dalam diam dengan senyuman yang sarat makna, benaknya berfikir ".........................
Menyadari prilaku yang aneh tersebut, Sayyed segera mengambil diary, timbangan, meteran, mikroskop, GPS,calculator dan digital Qur'an dari kantong ajaib doraemon. Sejenak berfikir dan kemudian mengusap hidung kodoknya sebanyak 7 x senada tingkah Viki gadis kesayangan Raja Viking, seraya nyengir, berujar dengan khusu' : "Subhanallah... lagi-lagi, QS. 44 :2, bukan...(???)"
Karena terdengar gumaman dari dalam barisan jempol, didorong oleh keinginan luhur, untuk mensejahterakan kehidupan bangsa, menciptakan perdamaian dunia yang berkeadilan sosial, Sayyed nyengir heran pada Mbak yang Emang Baikhati dan Tuan Azzi : Aneh, bukan...(???) Selamat ya..."
Tanpa diduga, pada detik-detik injury time pertandingan antara Indonesia vs China, Tuan Azzi memecah keheningan : "Oh ya, mas said.. Saya lagi butuh jempolnya neh.. Mau nyuci piring.. (???)"
Saking terharu menyaksikan kerinduan Tuan Azzi dengan jempol warisan neneknya tersebut Sayyed kemudian dengan senyum wibawa berujar : "oiya, silahkan diambil ntar tolong balikin ke tempat semula ya..."
Tuan Azzi pun menghambur keluar angkasa, berlari ke Mars, Venus singgah ke Pluto kemudian merapikan barisan kembali sejajar pohon kurma, memetik buah semangka, kemudian sambil membenturkan kepalanya ke Spinx, tertawa kegirangan "Haha..."
Terhenyak dengan kepiawaian Tuan Azzi dalam menyundulkan kepala, Ukti Afni berseru dan bertanya dalam hati : "Ya Rabbi.. mengapa semuanya pada ANEH..(?)"
Lantas mengirim pesan pada Sayyed : "Akhi Sayyed... setiap 2 balasan "comment" dengan 3 ayat yang akhi suguhkan terus-menerus membuat ana membuka setiap lembar "Surat cinta-NYA" kembali.. hmm.. Penafsiran simbol yang SEMPURNA.. sekaligus penyindiran yang sempurna, sebab ana tidak memberi pengajaran atas tanda baca tersebut.. Akhi sendiri-lah yang mengubahnya menjadi sesuatu yang dapat dimaknai.. Jazakallah khair.."
(sembari itu, Sayyed terkejut dan komat-kamit tiada henti, kepala geleng-geleng : "hhhaaaaaaaaa...!!! ANEH...!!!". Kemudian bertanya-tanya pada pedagang sate yang kebetulan melintas, "Siapa yg aneh, Tuan Azzi kah...(???) Apa yang aneh...(???) Jempol imut Tuan Azzi kah...(???) Phytagorasnya kah...(???) Simbol-simbolnya kah...(???) atau... atau... atau..." tertunduk diam dalam keheningan, berujar : "Astaghfirullah al adziim..."
Suasana syahdu tersebut tiba-tiba gaduh karena Tuan Azzi teriak panik : "Mas said, jempol saya kok berlebih neh ?? Jempol siapa neh yg ngikut ?? Ckckck...". Gerombolan cicak yang sebelumnya lagi asyik makan popcorn sambil menikmati berbagai adegan tersebut dari hollywood cinema tiba-tiba melongok heran, mulut terbuka lebar, lidah menjulur, terhenyak bangga karena merasa dipersalahkan"
Demi mendukung terwujudnya program K2I, Sayyed segera menanggapi cuek dan menjawab sekenanya : "ooo... coba tanya ma tukang parkir di Sudirman... mungkin beliau kenal ma tukang pangkas yang nitip jempol ma Tuan Azzi tadi tu... Tuan Azzi koq bisa lupa ya...(???)"
******
Ketika berjalan beberapa musim, Sayyed menyadari Kapten Jack dan Daiyen mengintip di balik semak-semak, lalu berteriak histeris : "welcome to Jempol Imut Island, selamat menikmati menu-menu yang super special..."
Menyadari pintu dapur sudah terbuka lebar, dengan girang Daiyen menyelinap masuk, berjinjit ria, bergoyang ceria, celingak-celinguk : "udah Sayyed, yeah, kebetulan ana lagi lapar banget... nyam...nyam...nyam...."
Sayyed yang terkenal bijaksana dan baik hati segera mempersilahkan Daiyen, yang tiba-tiba merah padam mukanya : "hohohohoho... Daiyen begitu lahap menyantap menu special padang pasir : "Batu asam pedas, Batu saos tiram, Cah Daun Kurma Kering, Juice Pasir Special". Selamat menikmati, ntar klo masih kurang kita tambah menu special yang lain..."
Karena jengkel dan bingung memecahkan "Sayyed Code", Mrs. Nora yang sejak Zaman Dinosaurus makan jengkol asyik memantau perkembangan dari Satelit di Penthagon, tiba-tiba tak tertahan berujar tanya : "TM. Talk mania ya bg.."
Sayyed yang terkenal rajin menabung, bersiwak 17 kali sehari kembali berteriak mempersilahkan : "hohohohohoho... selamat bergabung... dan nikmatilah kesenangan-kesenangan uniq di Jempol Imut Island ini..."
Untuk menutupi rasa malunya, Daiyen mengambil karung dan memasukkan semua jenis buah-buahan yang tersedia di Taman Sari, sambil bernasyid ria dengan irama rap : "hueks!!! menu apaan nih? oh, nnooooooo aq keracunan... help me... somebody help me.. hueks!!! (pura-pura sekarat) ... sebaiknya aku cari makanan lain aja, dari pada disini tak ada apa-apa yang nak dimakan. tuan rumah yg aneh! pantasan hidangannya aneh! hueks!!" (berlalu sambil ngesot di kutub Antartika)
Melihat keajaiban dunia yang satu ini, Sayyed pun ngakak sampai nangis : "hohohohohohohoho... Daiyen nampaknya semakin lahap ntu, ampe-ampe dah bermetamorfosis jadi keong ngesot..."
*******
Setiba di Zimbabwe... Mbak yang katanya Emang Baikhati membaca mantra sambil nyengir kering : "Kox makin malam yang comment hanya orang2 aneh ya...!! Kang saed,, ternyata oh ternyata julukan ku sudah di setujui sama yg laen... Untung bukan di ganti aseb... Hehehe" (Tuan Azzi mengiringi dengan ritual debus dan reog sembari menuliskan syair gubahannya di langit yang tak berawan "Selamat datang di dunia ANEH !"
Sayyed, yang baru menyadari kembali munculnya sepasang petualang (Mbak yang Baikhati dan Tuan Azzi) yang sempat tercecer di Slovakia, langsung menghampiri bapak penghulu dengan sikap melayani : "ada yang bisa kami banting...(???) apakah anda sudah registrasi ulang...(???)"
Tiba-tiba Daiyen yang merasa ketenarannya tercoreng karena ketahuan ngupil, berujar histeris sambil cemberut : ";/ akhik akhik atu ni."
Sayyed yang mengerti arti penting kedaulatan negara langsung mengeluarkan dekrit : "ooo... bukan keong ngesot ya... afwan... afwan... baiklah ane klarifikasi,
PENGUMUMAN :
Mulai saat ini Kak Daiyein sudah bermetamorfosis jadi siput ngesot. Ditetapkan di Australia, pada waktu yang belum diketahui. Tertanda Sayyed Yusuff"
Merasa reputasinya telah dikembalikan pada tukang cat, Daiyen bersorak merinding "ha! akhik atu ni ternyata suka ngesot????? berarti teman nya Suster N donk? hahhhahaha.. iiiiiiiiii.."
********
Setelah fikirannya kembali dengan lelah seiiring kumandang Azan Subuh. Tiba-tiba lampu kamarnya kembali menyala, Sayyed bangkit berdiri, memandang cermin dengan genit dan kemudian nyengir.
(yang sempat baca tulisan ini pun tak henti-hentinya ngakak : "hahahahahahahahahahahahah
_________
_________
_________
_________
_________
_________
_________
_________
_________™
Cerita dan tokoh pada tulisan ini benar-benar rekayasa sempurna dari comment-comment ANEH di FB. Jika ada kemiripan atau fakta yang terungkap, memang begitulah adanya.
•[Sayyed say : "maaf dan terima kasih untuk semua pihak yang mendukung ter-publish-nya tulisan konyol Ini"]•
{cerita ini di copas dari HE note di FB nya....}
No comments:
Post a Comment